News Details
Dari Surabaya untuk Indonesia, Lawson Dukung Bronchips Lebarkan Sayap
Caption: Mega Siswindarto menunjukkan produksi andalannya, Bronchips, yang telah dipasarkan di seluruh toko Lawson di Kota Surabaya. Ia berharap program kemitraan Lawson dan UKM lokal terus berlanjut dan semakin banyak produk UKM yang dapat menikmati manfaat serupa.
11-Nov-2024
Dari Surabaya untuk Indonesia, Lawson Dukung Bronchips Lebarkan Sayap

Di kalangan UKM Kota Surabaya, siapa yang tidak kenal Mega Siswindarto dan produk andalannya, Bronchips? Makanan ringan berupa keripik brownies ini mudah ditemui di seluruh Surabaya berkat kegigihan Mega yang terus berinovasi dan bekerjasama dengan pemerintah daerah melalui program kemitraan bersama perusahaan jaringan toko modern dan convenience store, termasuk Lawson Indonesia.

Di usianya yang baru 38 tahun, sarjana Kimia Universitas Airlangga ini telah menjalani berbagai percobaan termasuk gonta-ganti pekerjaan. Pada awalnya, Mega tidak langsung terjun ke dunia bisnis pangan. Ia memulai karirnya sebagai supervisor di sebuah perusahaan rokok, lalu beralih ke marketing dealer mobil. Namun, pada usia 25 tahun, keinginan untuk mandiri membawanya ke dunia kewirausahaan. Setelah mengikuti pelatihan dan melakukan riset pasar, Mega tertarik dengan bisnis produksi kue, khususnya produk brownies kukus yang saat itu tengah digemari masyarakat.

“Saya survei di stasiun, bandara, dan tempat-tempat umum di Surabaya. Saya melihat kebanyakan orang membawa oleh-oleh brownies kukus. Saya juga survei di toko-toko penjual brownies kukus. Menghitung berapa orang yang keluar masuk toko dalam sehari dan berapa kotak yang dibawa oleh setiap orang yang berbelanja,” katanya sambil tersenyum.

Mulai tahun 2011, ia mulai memproduksi brownies beku dan brownies bakar. Sempat laku di pasaran, setelah beberapa lama penjualan brownies beku dan brownies bakar menurun. Tantangan ini membuat Mega berpikir keras dan mencari inovasi baru agar produk brownies yang dijualnya tetap relevan di pasar.

Ketika menghadapi penurunan penjualan, Mega melihat adanya peluang dalam produk yang telah dikenal di luar negeri namun belum ada di Indonesia—brownies berbentuk chips atau keripik. Selain unik, brownies chips juga tahan lama. Ia yakin peluang ini dapat diaplikasikan untuk brand-nya, Mr Froniez,

“Keripik brownies sebenarnya bukan produk baru. Di luar negeri, sudah ada. Namun di Indonesia, belum ada yang menciptakan produk serupa,” tambahnya.

Dengan tekad untuk menciptakan produk yang unik dan tahan lama, Mega melakukan riset selama setahun untuk mengembangkan keripik brownies dan memasukkannya dalam jajaran produk  Mr Froniez.

Setelah mendapatkan formula yang tepat, Mega pun mulai memproduksi keripik brownies yang dapat dinikmati sebagai camilan, menawarkan pengalaman baru menikmati brownies. Ia menamakan produk baru ini Bronchips. Awalnya, Bronchips dijual secara langsung atau melalui toko oleh-oleh.

Dengan dukungan dari Dinas Perindustrian Kota Surabaya, Bronchips mulai memasuki pasar modern market pada tahun 2018. Langkah ini membawa produk Bronchips lebih dekat dengan konsumen, termasuk dengan memasukkan produk ke dalam jaringan convenience store, salah satunya adalah Lawson Indonesia. Penjualan Bronchips di modern market, yang menyumbang 50 persen dari total penjualannya, menjadi pendorong utama perkembangan brand Mr Froniez di Provinsi Jawa Timur.

Saat ini, perusahaan produsen Bronchips yang dibangun Mega telah mendapatkan Sertifikat Keamanan Pangan HACCP yang bisa menjadi modalnya untuk melebarkan sayap, bukan hanya di dalam negeri, namun juga di pasar internasional.

Kru toko Lawson Dharmahusada, Surabaya, menunjukkan produk Bronchips di rak khusus produk UKM Kota Surabaya. Sejak dipasarkan awal tahun 2024, Bronchips menjadi salah satu produk UKM yang paling banyak terjual di Lawson yang ada di Surabaya.

Kemitraan dengan Lawson: Meningkatkan Visibilitas dan Kepercayaan Konsumen

Produk Bronchips masuk dalam program kemitraan UKM dengan Lawson Indonesia pada awal 2024. Kemitraan ini tidak hanya memberi kesempatan bagi Bronchips untuk meningkatkan pendapatan, tetapi juga memberikan visibilitas atau keterlihatan yang lebih tinggi bagi brand tersebut di pasar yang lebih luas, terutama di kota-kota besar seperti Surabaya.

“Keterlihatan produk sangat penting. Dengan adanya Lawson, produk kami lebih mudah dijangkau konsumen. Hal ini juga meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas produk kami,” ujar Mega.

Firly Firlandi, Corporate Communication Manager Lawson Indonesia, mengapresiasi keuletan Mega dalam menjalankan usaha dan inovasinya dalam menghasilkan produk yang digemari masyarakat.

“Sejak dipasarkan awal tahun 2024, Bronchips menjadi salah satu produk UKM yang paling banyak terjual di Lawson yang ada di Surabaya. Kami sangat mendukung pengusaha lokal seperti Mega untuk terus berkembang. Bukan hanya di Kota Surabaya, tapi kemungkinan lebih luas lagi. Produk UKM dari Surabaya, untuk Indonesia!” harapnya.

Kemitraan yang Berkelanjutan

Mega berharap program kemitraan Lawson dan UKM lokal terus berlanjut dan semakin banyak produk UKM yang dapat menikmati manfaat serupa.

“Saya berharap Lawson bisa terus mendukung kami dengan memperbanyak promosi dan meningkatkan penjualan,” tambah Mega.

Keberhasilan Bronchips dalam mencapai pasar yang lebih luas berkat kemitraan dengan Lawson menunjukkan betapa pentingnya dukungan dari perusahaan besar terhadap pengusaha kecil dan menengah (UKM). Di tengah persaingan pasar yang semakin ketat, keberlanjutan kemitraan semacam ini tidak hanya memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak, tetapi juga dapat meningkatkan perekonomian daerah melalui pemberdayaan produk-produk lokal. (*)

Artikel ini telah terbit di Surya.co.id dengan judul "Dari Surabaya untuk Indonesia, Lawson Dukung Bronchips Melebarkan Sayap." 

 

Lawson Indonesia
Surabaya
Bronchips
UKM